Rabu, 31 Desember 2008

Origami di Special Day

Menyambut tahun baru Hijriah 1429 H, sekolahnya Fathan (SD Cendikia Muda) ngadain Special Day. Untuk tahun ini acaranya dikelola oleh orang tua murid. Saya sendiri kebagian jadi penanggung jawab wahana origami (seni melipat kertas dari Jepang). Sebenernya saya ga terlalu bisa bikin bentuk-bentuk yang unik, cuma modal hobby aja... Pagi-pagi saya coba latihan bikin suriken (kata anak saya sih senjatannya ninja). Wah, ternyata saya lupa banget gimana bikinnya. Sampai di sekolah ada temennya Fathan yang pernah tinggal di Jepang. Alhamdulillah dia masih inget cara bikin suriken. Siip lah, Insya Allah anak-anak bakal seneng belajar origami.

Karena bentuknya yang unik, wahana origami banyak yang nyerbu, kebanyakan ingin bikin suriken. Ngga cuma anak perempuan aja lho yang mampir, malah banyakan anak laki-lakinya.... Sampai acaranya mau udahan, masih banyak juga yang minta diajarin. Banyak juga yang ibunya bolak-balik dateng ngebenerin suriken anaknya. Katanya sih biar ga bingung kalau di rumah anaknya minta dibikinin....

Ada juga ibu-ibu yang ngajakin buka kursus origami, katanya bagus tuh bwt ngelatih kreativitas anak n melatih otak kanan. Wah, kalau itu mah saya hrs banyak belajar lagi!

Yang pasti saya sangat terkesan mengikuti acara special day nya SD Cendikia Muda, meskipun Fathan rada-rada ngambek karena saya lebih memperhatikan temen-temennya, sementara dia pengen ditemenin ikutan lomba nangkep belut, nonton n mengunjungi wahana lainnya. Seru deh!!!

Sekolah Orang Tua

Tanggal 27-28 Des '08, saya dan suami menyengajakan diri untuk ikut sekolah orang tua yang diadakan oleh AULADI PARENTING SCHOOL. Acaranya buagus buanget.... motivatornya bpk. Ihsan Baihaqi, cuma sendirian tapi ngga ngebosenin. Di acara itu kita ga boleh jaim. So, di acara itu semua peserta termasuk saya bisa tertawa (biasanya sih mentertawakan diri sendiri), termenung, bahkan menangis meraung-raung. Diawali dengan slide gambar anak-anak membawa spanduk "Selamat Mengikuti Sekolah Orang Tua, semoga bisa menjadi orang tua yang sholeh/sholeha". Lucu banget, biasanya kan kita, orang tua yang ngucapin kata-kata itu....
O, ya.... acara ini dibuka oleh istri gubernur JawaBarat, Ibu Neti Heryawan. Subhanallah, jarang-jarang ada ibu pejabat yang pidatonya tanpa text, tapi isinya sangat menyentuh, luar biasa. Di acara ini, kita disadarkan betapa anak adalah anugrah yang harus kita rawat, kita didik dengan baik. Teorinya sih semua orang pasti sudah tau, tapi prakteknya..... Ternyata, banyak sekali prilaku orang tua yang katanya sih karena sayang dan cinta malah 'merusak' anaknya.
Setelah mengikuti acara ini, malamnya saya mencoba mempraktekan apa yang telah disampaikan. Saya mencoba sesantai mungkin menghadapi anak-anak saya yang selalu menyambut saya dengan pertanyaan dan permintaan. Alhamdulillah, bisa. Meskipun malamnya Farras (2 th) rewel berat, menangis semalaman, saya bisa menghadapinya dengan sabar. Duh, serasa jadi orang tua baru. Saya sering teringat ucapan pak ihsan, mendidik anak itu sebenarnya sederhana, tetapi orang tua malah sering mempersulit diri. Bener juga ya.... kalau kita bisa lebih sabar, mau mendengarkan, mau meluangkan waktu untuk anak-anak kita, ternyata semuanya menjadi jauh lebih mudah. Fathan, Farhan, Farras.... Ayah dan Bunda janji akan menjadi orang tua yang baik bagi kalian......We love you all..... Thank's pak Ihsan.

Jumat, 19 Desember 2008

Roti ragout buatan mamah

Mamah saya (alm) sangat suka memasak untuk keluarganya tercinta, sehingga kami sekeluarga jarang sekali jajan di luar. Saya selalu ingat dari saya duduk di bangku TK sampai saya duduk di kelas 3 SMA saya selalu dibekali makanan buatan mamah. Hi...hi...hi... kadang-kadang saya malu juga, udah SMA masih dibekelin seperti anak TK. Saya maunya kan seperti teman-teman saya yang diberi uang jajan oleh orangtuanya dan bisa bebas jajan sesuai selera.....
Salah satu makanan yang sering mamah b awakan buat saya adalah roti isi ragout ayam... hmmm..... yummiii.... itu lho, yang biasa buat isi risoles. Seperti pribahasa rumput tetangga lebih hijau, ternyata ada juga teman SMA saya yang suka dengan roti buatan mamah ini. Alhasil, roti buatan mamah tersebut saya tukar dengan jajanan milik teman saya. Teman saya sering bilang saya sangat beruntung punya ibu yang membekali dengan makanan buatannya. Bener juga sih setelah dipikir-pikir. Ibu saya kan super sibuk, kalau ngga karena karena cinta mana sempat beliau membuatkan bekal buat anaknya...Mmm....jadi sedih niih ingat beliau. I love u mam.....