Minggu, 21 Februari 2016

NEURO PARENTING PRACTITIONER

Tanggal 30 Januari 2016 yang lalu saya mengikuti Neuro Parenting Practitioner yang diselenggarakan oleh AZBI (Amir Zuhdi Brain Institut) dan Rumah Kejora. Ada keraguan juga untuk mengikuti acara ini… Pertama, saya harus meninggalkan si kecil Amirah (2,5 yo) yang selalu satu paket dengan saya kemanapun saya pergi J dan kedua…hhmmm belajar tentang otak selama 7 jam? Terbayang kebosanan yang akan melanda…..

Alhamdulillah…paksu dan kakak kakaknya Amirah bisa jagain Amirah dan apakah pelajaran tentang otak itu membosankan? Bersama dr. Amir Zuhdi yang sangat low profile dan bahasanya yang sederhana membuat waktu terasa cepat berlalu, jika ibu ibu hebat peserta seminar ini tidak ingat suami dan anak mungkin pertemuannya akan dilanjutkan sampai larut malam…  dr.Amir Zuhdi dengan senang hati mendengar curhatan para ibu dari masalah parenting sampai hubungan dengan pasangan dan teman kerja… ditambah dengan tips tips sederhana untuk tetap cantik dengan menjaga kesehatan otak, makanan yang bisa menjaga mood, cara makan supaya tetap langsing,  sedikit bocoran tentang hypnoterapi dan menjaga kualitas hubungan dengan pasangan

Acara dimulai dengan cerita dr. Amir Zuhdi yang oleh putranya diberi gelar Ayah jahat.  Jadi, pola asuh yang diterapkan dr.Amir Zuhdi sebelum mempelajari neuroscience itu cenderung otoriter dan ‘kejam’.  Anak melakukan kesalahan, hukuman fisik akan diberikan.  Gelar ayah jahat diberikan ketika dr. Amir Zuhdi menyadari kesalahannya dan meminta maaf pada anaknya serta meminta evaluasi dari anaknya tentang pola asuh yang beliau terapkan pada anaknya, dan ini terjadi ketika anaknya sudah duduk di bangku kuliah semester 2… so tidak ada kata terlambat untuk minta maaf dan memperbaiki pola asuh pada anak ya.. Butuh waktu sampai 3 bulan untuk mereka berdua ke titik 0 dimana mereka bisa saling memaafkan dan menjadi sahabat…. Hiks terharu denger perjuangannya….

Mengapa kita sebagai orang tua harus belajar tentang otak? Pertama, karena pembentukan karakter anak melibatkan system otak. Kedua, belajar tentang otak akan memberikan dasar yang kuat terhadap pengertian dan pemahaman atas terjadinya sikap dan prilaku seseorang. Ketiga, kita bisa menginspirasi untuk membangun kebiasaan kebiasaan yang baik.  Jadi penting banget yaa belajar tentang otak ini ibu ibu, secara kita adalah pendidik anak yang utama dan pertama….
Kita sering bercita cita memiliki anak hebat. Versi kita pada umumnya, anak hebat itu pintar ngaji, rajin sholat, cerdas kognisinya, sering juara lomba lomba… tapi menurut pakar otak, anak hebat itu jika memiliki kecerdasan emosional, rasional dan motoric.  Dengan bekal ketiganya, Insyaa Allah anak bisa tumbuh menjadi manusia yang sukses dunia akhiratnya…. Aamiin….

Mari berkenalan dengan bagian bagian otak….. Secara umum, topografi otak manusia dibagi menjadi 2 daerah : korteks dan subkorteks. Secara umum korteks berkaitan dengan pikiran pikiran yang sadar, rasional dan logis; sementara daerah subkorteks berkaitan dengan perasaan/emosi, feeling, bawah sadar dan intuisi. Hayooo…kita dominan yang mana ya? Kalau masih sering galau, cemas, panic…. Itu berarti urusan subkorteks….

Terdapat 6 sistem otak yang berhubungan dengan pengasuhan yaitu Amygdala-Hippocampus, PreFrontal Cortex (PFC), Basal Ganglia, Parietal Lobe,Gyrus Cingulatus dan Cerebellum… Dan dari semua itu yang masih nempel dalam ingatan saya adalah Amygdala dan Basal Ganglia J Dan yang akan dibahas sedikit disini adalah Amygdala,PFC, Cingulatus dan Basal Ganglia.  O,ya  ….disampaikan oleh dr. Amir Zuhdi bahwa pengasuhan itu adalah proses stimulasi otak anak yang sesuai dengan perkembangan otaknya, dalam hubungan dengan otak pengasuhan berarti penyambungan sirkuit sinaps yang akan membangun karakter. Kita bahas satu persatu yaa…

Amygdala merupakan bagian dari limbic system yang sangat penting dalaml pengaturan emosi, ketahanan perhatian/mengamati dan belajar.  Amygdala memiliki peran dalam respon menyerang atau lari.  Karena amygdala bisa mengeluarkan emosi tapi tidak bisa mengendalikannya, maka kita harus sering sering mengasah keterampilan mengelola emosi (istilah dr. Amir Zuhdi adalah wisata otak, melihat dan merasakan pengalaman orang lain tanpa ketularan emosinya).  Amygdala yang jarang diasah akan menimbulkan pembajakan pikiran…. Hehe bukan akun aja ya yang dibajak.  Contohnya, kita menelfon sahabat kita dan sahabat kita tidak merespon telfon kita.  Apa yang ada dalam pikiran kita? Jika kita langsung berpikir sahabat kita sedang marah kepada kita tanpa ada data data yang lengkap, artinya pikiran kita sedang dibajak oleh amygdala.  Sementara jika kita berpikir dan mengumpulkan data data apa yang dilakukan sahabat kita saat ini, artinya kita sedang mengunakan cortex kita dan ini yang seharusnya kita lakukan.

Prefrontal Cortex merupakan bagian otak yang berperan sebagai CEO atau konduktor, bertanggung jawab untuk banyak fungsi kognitif yang lebih tinggi atau fungsi eksekutif, ini mencakup kemampuan untuk menentukan baik dan buruk, pengolahan konsekuensi masa depan, bekerja menuju tujuan yang ditetapkan, menekan dorongan yang tidak diinginkan secara social dan memprediksi hasil, termasuk bimbingan, perhatian dan pengolahan stimulant.  PFC ini memiliki indicator kurang baik jika kita malas/kurang semangat, konsentrasi mudah terganggu, miskin ide, sering berpikiran negative, berprilaku tidak teratur, pelupa dan terlalu emosional.  Mungkin teman teman masih ingat dengan pesan yang sering disampaikan oleh bunda Elly Risman tentang bahaya pornografi.  Nah, salah satu bagian otak yang akan mengalami kerusakan akibat paparan pornografi ini adalah PFC, kebayang kan bahayanya jika anak terpapar pornografi…..merusak masa depan banget

Anterior Cingulatus Cortex adalah bagian dari otak cingulatus gyrus yang terlibat dalam : pembentukan sikap luwes, penyesuaian prilaku, mengevaluasi arti penting emosi dan motivasi,mendeteksi kesalahan dan koreksi diri terutama yang berhubungan dengan kredibilitas.  ACC dikatakan baik jika  kita mudah mengalihkan perhatian dan segera kembali bila perhatian tersebut tidak sesuai dengan tujuannya, bersikap luwes, tidak kaku (Nampak dari cara pandangnya), mudah menyesuaikan diri.

Basal Ganglia adalah bagian otak yangmenyimpan rutinitas baik berupa pikiran, perasaan dan prilaku. Pola kehidupan yang dilakukan secara nyaman, rutin dilakukan akan tersimpan rapi di basal ganglia dan sangat mudah diulang kembali. Nah inilah alasannya mengapa jika kita ingin memiliki anak yang soleh, rajin, taat, rapih, santun dan banyak lagi karakter baik, harus dimulai dari diri kita sebagai orang tuanya.  Karena bangsal ganglia akan menyimpan memori kebiasaan orangtua dan menjadikan standar dalam prilakunya.  Misalnya jika orangtua mudah marah jika anak tidak  merapikan mainannya maka anak otomatis menyimpan kedalam memorinya bahwa jika seseorang tidak merapikan mainannya maka ia boleh marah.  So…jadilah teladan yang baik bagi anak anak kita #nasehat buat diri sendiri….

Setelah mengetahui bagian bagian otak  yang berhubungan dengan pengasuhan, dalam kesempatan ini juga dr. Amir Zuhdi menyampaikan ketrampilan keterampilan khusus yang harus dimiliki orang tua seperti Amgdala parenting skills, PFC parenting skills, ACC parenting skills, dan basal ganglia parenting skills.  Pembahasannya cukup panjang, dan sepertinya harus ditulis dalam satu bagian/materi khusus.
Akhirnya, semoga tulisan ini bisa sedikit menjelaskan betapa pentingnya mempelajari otak agar bisa mengopatimalkan pengasuhan kepada anak anak kita.  Aamiin….  Jangan lupa cari tambahan ilmunya ya, bisa via seminar, workshop atau googling.  Salam otak sehat  J