NEURO PARENTING
PRACTITIONER
Tanggal 30 Januari 2016 yang lalu
saya mengikuti Neuro Parenting Practitioner yang diselenggarakan oleh AZBI
(Amir Zuhdi Brain Institut) dan Rumah Kejora. Ada keraguan juga untuk mengikuti
acara ini… Pertama, saya harus meninggalkan si kecil Amirah (2,5 yo) yang
selalu satu paket dengan saya kemanapun saya pergi J dan kedua…hhmmm belajar
tentang otak selama 7 jam? Terbayang kebosanan yang akan melanda…..
Alhamdulillah…paksu dan kakak
kakaknya Amirah bisa jagain Amirah dan apakah pelajaran tentang otak itu
membosankan? Bersama dr. Amir Zuhdi yang sangat low profile dan bahasanya yang
sederhana membuat waktu terasa cepat berlalu, jika ibu ibu hebat peserta
seminar ini tidak ingat suami dan anak mungkin pertemuannya akan dilanjutkan
sampai larut malam… dr.Amir Zuhdi dengan
senang hati mendengar curhatan para ibu dari masalah parenting sampai hubungan
dengan pasangan dan teman kerja… ditambah dengan tips tips sederhana untuk
tetap cantik dengan menjaga kesehatan otak, makanan yang bisa menjaga mood,
cara makan supaya tetap langsing, sedikit bocoran tentang hypnoterapi dan
menjaga kualitas hubungan dengan pasangan
Acara dimulai dengan cerita dr.
Amir Zuhdi yang oleh putranya diberi gelar Ayah jahat. Jadi, pola asuh yang diterapkan dr.Amir Zuhdi
sebelum mempelajari neuroscience itu cenderung otoriter dan ‘kejam’. Anak melakukan kesalahan, hukuman fisik akan
diberikan. Gelar ayah jahat diberikan
ketika dr. Amir Zuhdi menyadari kesalahannya dan meminta maaf pada anaknya
serta meminta evaluasi dari anaknya tentang pola asuh yang beliau terapkan pada
anaknya, dan ini terjadi ketika anaknya sudah duduk di bangku kuliah semester
2… so tidak ada kata terlambat untuk minta maaf dan memperbaiki pola asuh pada
anak ya.. Butuh waktu sampai 3 bulan untuk mereka berdua ke titik 0 dimana
mereka bisa saling memaafkan dan menjadi sahabat…. Hiks terharu denger
perjuangannya….
Mengapa kita sebagai orang tua
harus belajar tentang otak? Pertama, karena pembentukan karakter anak
melibatkan system otak. Kedua, belajar tentang otak akan memberikan dasar yang
kuat terhadap pengertian dan pemahaman atas terjadinya sikap dan prilaku
seseorang. Ketiga, kita bisa menginspirasi untuk membangun kebiasaan kebiasaan
yang baik. Jadi penting banget yaa
belajar tentang otak ini ibu ibu, secara kita adalah pendidik anak yang utama
dan pertama….
Kita sering bercita cita memiliki
anak hebat. Versi kita pada umumnya, anak hebat itu pintar ngaji, rajin sholat,
cerdas kognisinya, sering juara lomba lomba… tapi menurut pakar otak, anak
hebat itu jika memiliki kecerdasan emosional, rasional dan motoric. Dengan bekal ketiganya, Insyaa Allah anak
bisa tumbuh menjadi manusia yang sukses dunia akhiratnya…. Aamiin….
Mari berkenalan dengan bagian
bagian otak….. Secara umum, topografi otak manusia dibagi menjadi 2 daerah :
korteks dan subkorteks. Secara umum korteks berkaitan dengan pikiran pikiran
yang sadar, rasional dan logis; sementara daerah subkorteks berkaitan dengan
perasaan/emosi, feeling, bawah sadar dan intuisi. Hayooo…kita dominan yang mana
ya? Kalau masih sering galau, cemas, panic…. Itu berarti urusan subkorteks….
Terdapat 6 sistem otak yang berhubungan
dengan pengasuhan yaitu Amygdala-Hippocampus, PreFrontal Cortex (PFC), Basal
Ganglia, Parietal Lobe,Gyrus Cingulatus dan Cerebellum… Dan dari semua itu yang
masih nempel dalam ingatan saya adalah Amygdala dan Basal Ganglia J Dan yang akan dibahas
sedikit disini adalah Amygdala,PFC, Cingulatus dan Basal Ganglia. O,ya ….disampaikan
oleh dr. Amir Zuhdi bahwa pengasuhan itu adalah proses stimulasi otak anak yang
sesuai dengan perkembangan otaknya, dalam hubungan dengan otak pengasuhan
berarti penyambungan sirkuit sinaps yang akan membangun karakter. Kita bahas
satu persatu yaa…
Amygdala merupakan bagian dari limbic system yang sangat penting
dalaml pengaturan emosi, ketahanan perhatian/mengamati dan belajar. Amygdala memiliki peran dalam respon
menyerang atau lari. Karena amygdala
bisa mengeluarkan emosi tapi tidak bisa mengendalikannya, maka kita harus
sering sering mengasah keterampilan mengelola emosi (istilah dr. Amir Zuhdi
adalah wisata otak, melihat dan merasakan pengalaman orang lain tanpa ketularan
emosinya). Amygdala yang jarang diasah
akan menimbulkan pembajakan pikiran…. Hehe bukan akun aja ya yang dibajak. Contohnya, kita menelfon sahabat kita dan
sahabat kita tidak merespon telfon kita.
Apa yang ada dalam pikiran kita? Jika kita langsung berpikir sahabat
kita sedang marah kepada kita tanpa ada data data yang lengkap, artinya pikiran
kita sedang dibajak oleh amygdala.
Sementara jika kita berpikir dan mengumpulkan data data apa yang
dilakukan sahabat kita saat ini, artinya kita sedang mengunakan cortex kita dan
ini yang seharusnya kita lakukan.
Prefrontal Cortex merupakan bagian otak yang berperan sebagai CEO
atau konduktor, bertanggung jawab untuk banyak fungsi kognitif yang lebih
tinggi atau fungsi eksekutif, ini mencakup kemampuan untuk menentukan baik dan
buruk, pengolahan konsekuensi masa depan, bekerja menuju tujuan yang
ditetapkan, menekan dorongan yang tidak diinginkan secara social dan
memprediksi hasil, termasuk bimbingan, perhatian dan pengolahan stimulant. PFC ini memiliki indicator kurang baik jika
kita malas/kurang semangat, konsentrasi mudah terganggu, miskin ide, sering
berpikiran negative, berprilaku tidak teratur, pelupa dan terlalu emosional. Mungkin teman teman masih ingat dengan pesan
yang sering disampaikan oleh bunda Elly Risman tentang bahaya pornografi. Nah, salah satu bagian otak yang akan
mengalami kerusakan akibat paparan pornografi ini adalah PFC, kebayang kan
bahayanya jika anak terpapar pornografi…..merusak masa depan banget
Anterior Cingulatus Cortex adalah bagian dari otak cingulatus gyrus yang terlibat dalam :
pembentukan sikap luwes, penyesuaian prilaku, mengevaluasi arti penting emosi
dan motivasi,mendeteksi kesalahan dan koreksi diri terutama yang berhubungan
dengan kredibilitas. ACC dikatakan baik
jika kita mudah mengalihkan perhatian
dan segera kembali bila perhatian tersebut tidak sesuai dengan tujuannya,
bersikap luwes, tidak kaku (Nampak dari cara pandangnya), mudah menyesuaikan
diri.
Basal Ganglia adalah bagian otak yangmenyimpan rutinitas baik
berupa pikiran, perasaan dan prilaku. Pola kehidupan yang dilakukan secara
nyaman, rutin dilakukan akan tersimpan rapi di basal ganglia dan sangat mudah
diulang kembali. Nah inilah alasannya mengapa jika kita ingin memiliki anak
yang soleh, rajin, taat, rapih, santun dan banyak lagi karakter baik, harus
dimulai dari diri kita sebagai orang tuanya.
Karena bangsal ganglia akan menyimpan memori kebiasaan orangtua dan
menjadikan standar dalam prilakunya.
Misalnya jika orangtua mudah marah jika anak tidak merapikan mainannya maka anak otomatis
menyimpan kedalam memorinya bahwa jika seseorang tidak merapikan mainannya maka
ia boleh marah. So…jadilah teladan yang
baik bagi anak anak kita #nasehat buat diri sendiri….
Setelah mengetahui bagian bagian
otak yang berhubungan dengan pengasuhan,
dalam kesempatan ini juga dr. Amir Zuhdi menyampaikan ketrampilan keterampilan
khusus yang harus dimiliki orang tua seperti Amgdala parenting skills, PFC
parenting skills, ACC parenting skills, dan basal ganglia parenting skills. Pembahasannya cukup panjang, dan sepertinya
harus ditulis dalam satu bagian/materi khusus.
Akhirnya, semoga tulisan ini bisa
sedikit menjelaskan betapa pentingnya mempelajari otak agar bisa mengopatimalkan
pengasuhan kepada anak anak kita.
Aamiin…. Jangan lupa cari
tambahan ilmunya ya, bisa via seminar, workshop atau googling. Salam otak sehat J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar